Mereka Bilang Aku Gila
Buku ini sesuai dengan namanya merupakan kisah nyata dari seorang pria yang mengidap penyakit Skizofrenia.penyakit Skizofrenia adalah penyakit jiwa yang ditandai oleh penolakan terhadap realitas, berkhayal (delsi), halusinasi, dan hancurnya keperibadian. Ciri-ciri lainnya mencakup bentuk-bentuk kegilaan dan merasa berkuasa, tetapi daya pikir tidak berkurang.
Pada awalnya Ken Steele adalah anak yang normal, hingga pada usia 14 tahun, ia mendengar suara-suara yang menyuruhnya untuk bunuh diri. Suara itu menyerukan suara-suara seperti ”bunuh dirimu, bakar dirimu,...” yang bernada negatif.
Saat ia mengetahui bahwa ia mengidap penyakit tersebut ia merasa takut dan menganggap dirinya gila. Orang tuanya yang mulai merasa ada keanehan pada dirinya, lalu mulai membawanya ke dokter. Dokter di menyuruh orang tua Ken agar Ken dibawa ke psikiater. Tetapi orang tuanya sama sekali tidak mau membawa Ken ke psikiater karena mereka tidak mau menerima bahwa anaknya mempunyai kelainan jiwa.
Tapi suara-suara itu terus mengganggu Ken sehingga Ken tidak tahan lagi dan sering berbicara sendirian. Walaupun begitu orang tuanya tetaptidak mau menbawanya ke psikiater. Bahkan membiarkan saja anaknya yang kebingungan tersebut.
Ken tidak tahan akan suara-suara yang menyuruhnya melakukan bunuh diri hingga akhirnya ia mengadu ke neneknya. Neneknya lalu berkata pada Ken bahwa suara-suara itu adalah suara iblis. Perkataan neneknya semakin membuat Ken takut saja, hingga akhrnya ia pergi juga ke sebuah gereja dan mengadu pada tuhan. Lalu pada suatu saat timbul keinginannya untuk mengadu dosa pada pastur. Ia datang ke tempat pengakuan dosa.
Setelah berbicara pada pastur tersebut, pastur tersebut lalu memintanya menunggu di tempat pengakuan dosa. Setelah menunggu beberapa lama, datanglah polisi dan pihak dari rumah sakit. Ken lalu diikat dan akhirnya dimasukan untuk pertama kalinya ke rumah sakit juwa. Namun ia tidak lama berada disana karena setelah orang tuanya dihubungi, ayah Ken langsung menjemput anaknya dan melarang pihak rumah sakit memberikan obat. Dan Ken pun pulang. Setelah usianya mengijak umur 18 tahun ia lalu pergi ke New York
Di New York ia bertemu dengan orang yang bernama Ted. Saat itu Ken sedang sangat membutuhkan pekerjaan. Akhirnya Ted menawarkan pekerjaan sebagai pelacur pria. Ahirnya karena Ken saat itu sedang membutuhkan pekerjaan menerima pekerjaan tersebut.
Ken lalu dibawa oleh Ted ke temannya yang bernama Nick. Ia lalu diizinkan tinggal bersama Ted tetapi dengan syarat Ken tidak boleh menolak seandainya Ted dan Nick meminta bagiannya. Dan Ken pun bekerja sebagai pelacur pria.
Namun kendala mulai muncul tatkala Nick meminta bagiannya karena Nick orangnya gemuk dan sama sekali tidak sedap dipandang, sehingga Ken pun merasa jijik untuk melayaninya. Ia pun kabur saay harus melayani Nick dan menjadi gelandangan untuk beberapa saat. Setelah itu ia ditemukan oleh seseorang dan dimasukan ke rumah sakit jiwa lagi. Disana ia diberi obat-obatan. Pertama kali disana ia masih bingung sehingga selalu memberontak apabila orang menyuruhnya melakukan sesuatu. Namun setelah beberapa lama akhirnya ia mengerti bahwa pekerja rumah sakit akan semakin baik apabila ia diam saja. Obat-obatannya pun semakin dikurangi, sampai pada suatu kali Ken akhirnya diperbolehkan mengambil pekerjaan di dalam rumah sakit jiwa tersebut. Dan akhirnya ia pun dipindahkan ke rumah sakit yang lain.
Tetapi sayangnya di rumah sakit tersebut lebih buruk dibandingkan dengan rumah sakit yang lama. Di rumah sakit ini terdapat beberapa tingkatan bagi para penghuninya. Bagi yang sudah lama berada disana boleh menjadi pengawas bagi orang gila lainnya. Sayangnya pengawas-pengawas tersebut terkadang bersikap semena-mena terhadap pendatang baru.
Nasib yang sama juga menimpa Ken Steele. Setelah tinggal disana ia lebih sering diperbudak oleh pengawas-pengawas itu, bahkan puncaknya Ken diperkosa oleh tiga orang pengawas. Suara-suara itu terus mengejeknya sebagai ”pelacur” hingga ia benar-benar merasa hancur. Tapi Ken juga memiliki cara agar suara-suara itu tidak terlalu membuatnya pusing yaitu dengan membaca.
Setelah pemerkosaan itu Ken dibawa ke rumah sakit dimana para pegawainya sama sekali tidak ramah. Bukannya menjaga pasien para perawat malah lebih suka menonton televisi yang semakin membuat Ken terganggu. Semakin keras suara televisi maka akan semakin keras suara-suara yang ada dalam kepalanya.
Akhirnya ia meminta kepada dokter untuk menyingkirkan Tv tersebut yang membuat para perawat semakin membencinya. Dan meminta dibawakan buku atau majalah. Setelah sembuh ia dimasukan ke bangsal rumah sakit pertama kali dan bukan yang bebas. Sebelum keluar dari rumah sakit Ken betemu dengan pastur Luke dan mengakui dosa yang pernah ia lakukan.
Ia dibebaskan dari rumah sakit jiwa tidak lama setelah ia sembuh dari kasus pemerkosaan. Saat itu ia mempunyai seorang sahabat. Namun sahabatnya itu kemudian dinyatakan sembuh dan dijemput oleh keluarganya. Saat itu Ken mengalami gangguan konflik yang sangat besar karena disisi lain ia juga merindukan keluarganya terutama ia ingin mengetahui bagaimana kabar adik barunya Joey.
Setelah kehilangan sahabatnya Ken mengikuti saran dari suara-suaranya itu dan pergi ke Manhattan naik bus. Saat tiba di Riverside Drive ia menumpang pada seorang pria yang akan pergi ke Massachusetts. Setelah sampai disana ia kembali menjadi gelandangan. Dan pada akhirnya Ken kembali ditangkap polisi dan dimasukan ke Metropolitan State Hospital di Waltham, Massachusetts. Dan diberikan Hodol yang menyebabkan ia seperti memiliki penyakit Parkinson yang bergerak kaku dan sangat lambat. Di rumah sakit tersebut ia sering dikunjungi oleh pasien lain sehingga ia tidak terlalu merasa kesepian.
Namun karena obat tersebut tubuh Ken semakin lemah, dan para dokter menjadi sangat khawatir, hingga akhirnya salah satu dokter mengusulkan ia akan disetrum dengan listrik (terapi kejutan) bila tidak sembuh juga. Mendengarnya suara-suara Ken semakin membuatnya ingin melakukan bunuh diri dengan menggunakan listrik tersebut. Tetapi karena Ken takut akhirnya Ken kabur dari rumah sakit tersebut. Tidak sampai seminggu suara-suara itu kembali menyuruhnya bunuh diri dengan cara gantung diri. Namun cara itu pun gagal karena pohonnya tidak sanggup menahan tubuh Ken, ia terus mencoba sampai badannya luka-luka dan akhirnya dibawa kembali ke rumah sakit.
Ia terus menerus bebas dan masuk kembali ke rumah sakit, dan akhirnya mengganti namanya dari Ken Steele ke K Shanon Steele. Sejak itu ia mulai dipanggil dengan nama Shanon.
Bila ada orang yang bertanya mengenai orang tuanya Ken selalu menjawab bahwa orang tuanya sudah meninggal. Selama berada di rumah sakit itu ia mulai dekat dengan perawat Mc Carthy. Dan akhirnya ia masuk ke rumah transisi.dan juga mendapatkan pekerjaan. Lalu ia bekerja merawat para manula sebagai juru masak.
Saat-saat itu merupakan saat ia labil, dimana suara-suaranya tidak terlalu mengganggunya. Pada suatu kali suster yang disayanginya itu mengalai keguguran. Saat Ken mengetahuinya ia langsung menyalahkan dirinya, karena dialah kenapa suster it dapat keguguran. Lalu ia kabur lagi dari rumah sakit tersebut, dan kembali menjadi gelandangan. Kemudian tidak beberapa lama ia kembali menumpang pada seseorang yang akan menuju Chicago. Sebagai imbalannya ia meminta pelayanan seksual tertentu. Pada saat Ken menerimanya.
Sesampainya di Chicago, Karl (nama orang itu) tersebut menawarkan Ken pekerjaan sebagai pelacur kembali. Karl lalu mengajaknya tinggal bersama. Saat melihat pemandangan di rumahnya Ken kembali memikirkan untuk bunuh diri dengan cara meloncat dari gedung.
Ken pun akhirrnya tinggal bersama Karl. Tapi hubungan mereka tidaklah berlangsung secara lama, karena ternyata Karl juga memiliki penyakit yang sama dengan Ken, tapi akhirnya suara-suara itu memenangkannya karena pada suatu saat Karl akhirnya ditemukan sudah meninggal.
Setelah kehilangan Karl, Ken dengan sadar mengisi formulir rumah sakit jiwa. Dari rumah sakit jiwa it ia mencari tahu mengapa karl pergi meninggalkanya dengan bantuan dokter yang ada disana akhirnya Ken tahu bahwa Karl sudah kalah dengan pertempurannya melawan sura-suara itu dengan cara meminum pil tidur dalam jumlah berlebihan dan alkohol.
Dan hal itu terus-menerus terjadi pada diri Ken. Dan rumah sakit terakhir yang dia masuki adalah rumah sakit swasta yang ditunjukan oleh salah satu temannya. Disini perlakuannya sangat berbeda dengan rumah sakit negara lainnnya. Tidak ada ikatan, tidak ada obat-abatan yang membuat badan kaku, dan sebagainya.
Pertama kali masuk dalam rumah sakit, Ken sangat kaget sehingga tidak pernah menuruti apa yang diminta oleh dokter. Sampai-sampai dokter tidak mau menerimanya lagi. Namun akhirnya ia iapun mulai menyesuaikan diri dan memint pada dokter tersebut untuk mengobatinya lagi. Ia lalu diobati oleh Dr Casimir, dengan manggunakan obat yang benar-benar baru.
Setelah menggunakan obat tersebut suara-suara pengganggu itu kemudian menghilang. Setelah suara-suara itu menghilang Ken malah menjadi bingung dan merasa gugup tetapi setelah dijelaskan pada dokter Casimir akhirnya ia pun mulai terbiasa.
Analisa
Karakter
Ken
Ken adalah orang yang baik dan selalu ingin tau apa sebenarnya penyakitnya itu. Walaupun orang tuanya tidak perduli dengan keadaannya ia tetap mencari tahu cara penyembuhan. Berkali-kali masuk rumah sakit jiwa tidak pernah membuatnya kapok dan menuruti kemauan suara-suara dalam kepalanya. Ia adalah orang yang pantang menyerah, walaupun memang terkadang suara-suara dalam kepalanya memang nyaris membuatnya meninggal. Namun dari segalanya Ken termasuk orang yang pantang menyerah, bahkan setelah sembuh dari rumah sakit ia turut membantu orang lain yang memiliki penyakit yang sama dengannya.
Konsep diri yaitu apa yang dibayangkan oleh diri itu sendiri. Dalam tokoh Ken Steele sebelum ia merasakan suara-suara dalam kepalanya, ia adalah anak yang pintar dan penurut. Ia juga sangat sayang dengan neneknya. Perubahannya dari konsep dirinya dimulai ketika ia sudah berumur 14 tahun dan sudah mulai merasakan suara-suara yang menyuruhnya untuk bunuh diri itu datang. Ia pun selalu ketakutan terutama ketika suara-suara itu mengatakan bahwa adik lelakinya akan mengambil posisisnya sebagai anak satu-satunya. Orang tuanya tidak akan sayang lagi padanya.
Trauma Ken dimulai saat iamulai mendengar suara-suara dari dalam kepalanya yang menuyuruhnya untuk bunuh diri. Penyakitnya semakin parah ketika ia mengetahui bahwa ibunya akan melahirkan seorang anak laki-laki yang menurut Ken akan membuat Ken kehilanggan kasih sayang kedua orang tuanya dan juga saat sahabat yang paling ia sayangi yaitu neneknya meninggal dunia saat ia sedang dalam proses penyembuhan di rumah sakit jiwa.
Tidak hanya kehilangan saja tetapi juga Ken Trauma karena sering nya ia keluar masuk rumah sakit dan meminum banyak obat. Saat ia kehilangan orang yang disayangi, saat ia mencoba untuk bunuh diri, dan kasus pemerkosaan yang terjadi padanya saat di rumah sakit. Banyak hal yang membuatnya trauma hingga ia bertemu dengan seorang dokter yang memberinya obat jenis baru yang memang khusus dibuat untuk orang-orang yang mengidap penyakit skizofrenia.
Sebenarnya menurut apa yang telah saya baca ini tujuan hidup ken adalah menjadi orang yang pintar dan berhasil, tapi ternyata penyakit yang timbul secara mendadak inisulit untuk disembuhkan sehingga tujuan hidupnya sekarang beralih kepada bagaimana caranya menyembuhkan penyakitnya itu.
Dan pada akhir cerita ia berhasil mengobati penyakitnya ini. Bahkan ia dapat membantu orang-orang yang memiliki penyakit yang sama dengannya. Dengan cara memberikan saran kepada para orang tua dan orang yang memiliki penyakit yang sama dengan penyakitnya.
Karakter
Ayah
Ia adalah seorang ayah yang selalu menginginkan anaknya pintar dan berbakat. ia juga termasuk ayah yang tegas.
Pada awalnya ia juga sangat menyayangi Ken namun setelah Ken mulai berubah menjadi aneh ia mulai pergi meninggalkannya. Bahkan setelah Ken berumur 18 tahun dan pergi ke New York ia tetap tidak mau membantu anaknya. pernah pada suatu saat Ken benar-benar tidak tahan tinggal di rumah sakit jiwa dan meminta ayahnya menjemputnya pulang.
Saat itu dengan alasan Joey akhirnya ia mau menjempun Ken dengan syarat apabila Ken mulai berulah ia akan langsung dikeluarkan dari rumah tersebut. Dan ternyata Ken memang melakukan kesalahan dengan minum-minum dan mabuk. Dan Ken pun diusir kembali dari rumahnya.
Karakter
Ibu
Ia adalah seorang ibu yang sangat sibuk sampai-sampai tidak terlalu perduli pada Ken. Bahkan Ken pun tidak terlalu mengenal ibunya sendiri. Ibunya pun sama dengan ayahnay tidak pernah membela atau mendukung Ken.
Karakter
Joey
Ia adalah adik dari Ken Steele sedikit sekali yang diceritakan mengenai Joey, karena ken sendiri tidak terlalu dekat dengannya. Ia mengenalnya sewaktu ia dijemput pulang dari rumah sakit. Sewaktu Ken melakukan kesalahan adiknya itu pun sama-sama membencinya. Saat ia menikah Ken tidak diundang.
Karakter
Nenek
Ia adalah sahabat terbaik dari Ken Steele. Nenek lah yang selama ini seringkali menjaganya. Saat ia mendapatkan gangguan suara itu juga nenek lah yang mengatakan bahwa suara-suara itu adalah setan yang menganggunya. Saat neneknya meninggal Ken sanga sedih karena sahabat satu-satunya telah hilang.
Karakter
Ted
Ia adalah teman dari Ken. Ia jugalah yang mengenalkan dunia pelacuran pada Ken. Walaupun begitu dapat dikatakan sebenarnya Ted adalah kawan yang baik hanya saja pergaulannyalah yang tidak baik, sehingga menjerumuskan Ken ke tempat yang lebih buruk.
Karakter
Anthoni
Ia juga teman dari Ken. Ia sama-sama memiliki penyakit kejiwaan, perbedaannya adalah Anthoni masih diperhatikan oleh keluarganya dibandingkan dengan Ken. Oleh karena itu saat Antoni meninggalkannya ia pun merasa sangat kesepian.
Karakter
Karl
Adalah sahabat Ken, hampir sama dengan Ted. Awalnya Karl mengajak Ken untuk melacur, tapi sebenarnya karl hanya mau aditemani oleh Ken saja. Orang tuanya telah meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Ia juga memiliki penyakit yang sama dengan Ken. Namun perbedaannya adalah Karl tidaklah sekuat Ken sehingga ia akhirnya meninggal bunuh diri
Karakter
Dr Casimir
Ia adalah dokter terakhir yang merawat Ken. Dia sangat berjasa akan perkembangan Ken. Berkat dia juga akhirnya Ken dapat sembuh. Ia menggunakan obat-obatan yang tidak biasa. Ken harus selalu memakannya agar suara-suara itu tidak pernah muncul.
Karakter
Rob
Rob adalah pria yang baik. Meskipun ia tahu bahwa Ken pernah masuk rumah sakit juwa beberapa kali. Ia tetap percaya pada
HUBUNGAN INTERPERSONAL
Secara umum sebenarnya Ken adalah seseorang yang sangat pandai dan pintar bergaul, selama ia berada di dalam rumah gila ia banyak memiliki teman. Sayangnya suara-suara itu sangat sulit dihilangkan. Ia dapat bekerja dengan baik dengan pihak rumah sakit apabila perasaanya sedang senang dan dapat berkonsentrasi. Tapi ia akan sangat sulit diatur apabila keadaanya sangat kacau.
Pertama kali Ken masuk kedalam rumah sakit jiwa, ia sangat takut sampai-sampai selalu memberontak apabila ingin diberi obat. Tapi setelah beberapa lama akhirnya ia mengetauhi bagaimana cara bekerja orang yang ada di rumah sakit jiwa.
Ia mengalami trauma yang sangat banyak. Dari mulai kehilangan neneknya, teman-temannya, dan yang paling parah adalah adanya suara-suara yang menyuruhnya untuk bunuh diri. Meskipun begitu pada akhir cerita akhirnya ia mendapt pekerjaan sebagai koki di sebuah rumah makan.
Temannya, Rob adalah pria yang baik. Meskipun ia tahu bahwa Ken pernah masuk rumah sakit juwa beberapa kali. Ia tetap percaya pada Ken bahwa Ken mampu bekerja dengan baik.
Beberapa kali kehilangan teman tidak membuatnya merasa takut untuk berteman kembali. Setelah sembuh dari penyakitnya ia juga banyak membatu penderita-penderia skizofrenia lainnya. Jadi hubungan interpersonalnya cukup baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar