Kamis, 14 April 2011

Hebatnya Daun Sukun

Ternyata Daun Sukun tidak hanya sekedar daun biasa, menurut penelitian daun sukun ternyata memiliki banyak khasiat ekstrak daun sukun (Artocarpus altilis) mengandung flavonoid dan sitosterol yang berkhasiat untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Menurut DR. Tjandrawati M. Ozef dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan, uji khasiat baik secara in vitro ( menggunakan media) maupun in vivo (melibatkan sel hidup) terhadap ekstrak tanaman tersebut telah menunjukkan hasil sangat baik. Kesimpulannya, daun sukun bisa melindungi jantung, karena mampu menurunkan kadar kolesterol darah secara signifikan dan mampu menghambat akumulasi pada dinding pembuluh darah aorta. Tak hanya berkhasiat mencegah penyakit kardiovaskuler, tetapi sukun juga merupakan obat tradisional yang mampu mengatasi masalah ginjal, penyakit hati, peradangan dan gatal-gatal.

Saat ini menurutnya, industri bahan baku obat Indonesia masih sangat lemah dimana 95 % obat masih didatangkan secara impor sehingga menyebabkan harga sejumlah obat relatif tinggi yang sulit dijangkau masyarakat. Akibatnya, banyak masyarakat beralih menggunakan tanaman obat tradisional.

Bagaimana dengan Bunga dan Buahnya?
Bunga sukun dapat diramu sebagai obat untuk menyembuhkan sakit gigi dengan cara dipanggang lalu digosokkan pada gusi yang giginya sakit. Getah tanaman digunakan untuk mengobati penyakit kulit. Sementara buahnya dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit lever, yaitu dengan meminum air rebusan buah sukun. Caranya, potong buah sukun menjadi 4 bagian dan rebus sampai mendidih. Minum air rebusan sebanyak mungkin selama dua minggu atau lebih.

Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang kini mulai cukup populer dan dikembangkan di berbagai daerah. Buah sukun segar bisa langsung dimanfaatkan sebagai bahan pangan, lazimnya yaitu dengan cara menggoreng daging buahnya. Agar dapat disimpan lebih lama sebagai bahan pangan, buah sukun dapat diolah menjadi gaplek sukun, tepung sukun, pati sukun, atau tapai sukun, dll. Dengan adanya bahan-bahan dasar tersebut, maka aneka panganan dengan bahan baku buah sukun dapat dibuat dan dinikmati setiap saat.

Selain karbohidrat, protein, dan lemak, buah sukun juga mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C, serta mineral (kalsium, fosfor, dan zat besi). Kandungan air dalam buah sukun cukup tinggi, yaitu sekitar 69,3 %.
Berikut ini disajikan cara pembuatan beberapa jenis makanan olahan dari buah sukun

a. Pembuatan Gaplek Sukun
Gaplek sukun terbuat dari buah sukun tua yang telah dikupas bersih, kemudian dipotong-potong. Potongan buah sukun tersebut selanjutnya diiris tipis-tipis. Irisan buah sukun kemudian dihamparkan di atas nampan untuk dijemur di bawah terik matahari. Agar proses pengeringan gaplek sukun merata dan tidak mudah terkontaminasi oleh jamur .karena lembab, maka setiap 3 jam sekali perlu dibalik. Pada saat musim kemarau saat terik matahari benar-benar optimal penjemuran dapat dilakukan selama 3 hari.

b. Pembuatan Tepung Sukun
Tepung sukun berasal dari olahan gaplek sukun. Gaplek sukun yang sudah kering ditumbuk dan diayak dengan ayakan halus. Setelah diperoleh tepung yang halus lalu dijemur sampai kering. Tahapan pembuatan gaplek sukun dan tepung sukun dapat dilihat pada tulisan di bawah ini.
Tahapan membuat gaplek sukun dan tepung sukun.
1. buah suku – 2. dibersihkan – 3. dikupas – 4. dicuci – 5, dipotong tipis-tipis – 6. dijemur – 7. maka jadilah GAPLEK SUKUN – 8. ditumbuk – 9. diayak – 10. dijemur – 11. maka jadilah TEPUNG SUKUN.

c. Pembuatan Pati Sukun
Pati sukun dibuat dari buah sukun yang sudah tua. Buah sukun dikupas bersih dan dipotong-potong lalu diparut atau diblender. Untuk melarutkan tepung dan memisahkannya dari ampas, tambahkan air ke dalam hasil parutan sukun. Penyaringan bisa dilakukan berulang kali hingga seluruh pati terlarut. Selanjutnya biarkan pati mengendap dengan memperhatikan lapisan air di bagian atasnya. Semakin jernih air berarti pengendapan semakin baik. Setelah air endapan dibuang, jemur pati di bawah terik matahari sampai kering. Pati sukun yang sudah kering dapat disimpan dalam plastik.

Tahapan cara pembuatan pati sukun.

1. buah suku – 2. dikupas – 3. dipotong kasar – 4. diblender/diparut – 5. hasil parutan ditambah air – 6. diendapkan – 7. air dibuang – 8. jemur/keringkan – maka jadilah PATI SUKUN.
Manfaat pohon sukun: 1) untuk penahan tanah longsor, 2) untuk persediaan makanan sehat pengganti beras. Sukun bergizi tinggi, terutama kadarkarbohidrat dan calciumnya tinggi sekali (lihat daftar di atas). Karena kandungan karbohidrat tinggi, jika orang makan buah sukun, menjadi cepat kenyang! Cocok buat menambah zat kapur bagi kaum tua. Jadi kaum kakek dan nenek, nggak usah beli susu buatan pabrik yang mahal! Makan saja buah sukun! Murah, meriah, cepat kenyang! Mari galakkan penanaman pohon sukun yang bernilai tinggi ini. Dan tentu saja, ini juga peluang bisnis. Kita tahu, banyak daerah kita yang rawan longsor atau sering mengalami masa paceklik. Menggalakkan pohon sukun ini salah satu solusinya. Peluang bisnis sekaligus membantu pengadaan pangan sehat dan membantu kelestarian lingkungan!


sumber: http://siipulblog.blogspot.com/2010/12/keistimewaan-daun-sukun.html
http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/makanan/26112-daun-sukun-lindungi-jantung-dari-serangan-iskemik-akut.html

Kamis, 07 April 2011

Antrian Bank BagaikanAntrian Mendapatkan Sembako Gratis!

Kejadianini bermulai di awal pagi hari Kamis yang cerah, awalnya saya malas sekali untuk datang ke Bank sebut saja A, (kaya tokoh jahat saja yaaa hahaha), Karena ibu saya ketakutan uang yang selama 8 tahun saya tabung menghilang karena diotak-atik, akhirnya pergila saya bersama kakek saya kesana.

Dari kecil saya memang disuruh untuk belajar menabung oleh ibu saya, nah karena bank tersebut merupakan bank satu-satunya yang berada di Bojongg Gede, akhirnya saya pun terpaksa menitipkan uang disana, namanya usia belia yang belum memiliki KTP, alhasil ibu saya lah yang menandatangai buku tabungan saya dan adik saya itu.

Berbulan-bulan uang tersebut tidak pernah saya sentuh, tanpa sadar saya sudah beranjak dewasa, dan sudah memiliki KTP (HOREEEE),setelah saya kuliah, barulah ibu saya teringat akan uang yang ada di Bank A tersebut, namun, lagi-lagi karena saya kuliahnya jauh, akhirnya uang tersebut terbengkalai kembali (kasian tu uang, pasti kesepian ga dijenguk pemiliknya...)

Nah, setelah saya lulus dan sedang mencari pekerjaan, ibu saya teringat kembali akan uang tersebut, jadilah pada hari itu berpanas-panasan saya dan kakek saya terpaksa ikut mengambil nomer lotre...eh salah maksudnya no antrian bank itu, Oh ya, keadaan saya waktu itu kebetulan sedang tidak enak badan, alias sakit.

Saat itu saya datang sekitar pukul setengah 8 pagi, dan bank A ini belum buka, ketika saya ingin bertanya apakah uang saya yang 8 tahun tidak pernah dijenguk itu masih ada? belum sempat bertanya, si Satpam sudah memberikan saya tiket lotre... dengan no urut 114. BO! sungguh sangat kaget, bayangkan bank nya belum buka, namun antriannya sudah sampai 114, bagaimana siang nanti???

Entah bagaimana mungkin shok saya langsung ketahuan oleh si Satpam itu, kemudian dia dengan tersenyum manis (iii Amit-amit) dia bilang "Maaf Mba karena no nya masih lama, ntar datang lagi aja sekitar jam 10 siang". Krena shok saya hanya bisa tersenyum dan kembali ke parkiran di mana kakek saya menunggu, ketika saya menceritakan bahwa no saya 114, Kakek cma tersenyum dan bilang "mungkin sekarang ada pembagian jatah pensiun, jadi rame deh". Jadi, pulang deh aku...

Kebetulan karena ga enak badan, pagi itu sebelum ke bank aku mampir ke dokter dulu, dan diberikan obat, karena aku fikir jam 10 itu masih lama, jadi aku minum lah obatnya, bener saja tak lama kemudian sambil iseng-iseng browsing, aku ketiduran.... zzzzzzz

setelah beberapa lama, ternyata sudah mau jam 10,langsung saja ak meminta kakek untuk segera mengantarku ke bank A, sudah buru-buru, ternyata sampai disana antriannya baru jalan sampe dengan 60... ckckckck... Lelet bener.... dan yang lebih merana lagi, banyak para orang tua yang mengantri bahkan sampai keluar ruang tunggu bank tersebut (apa karena bank kecil yaaa?)

Aku kembali ke tempat kakek menunggu, yaitu di parkiran, karena kemungkinan menurut satpam akan ada waktu sekitar 1 setengah jam lagi, akhirnya ak disuruh menunggu di samping kakek, tepatnya di parkiran (diulang yaaa, PARKIRAN! panas... huufff)

Akhirnya aku duduk di samping seorang nenek, karena bingung akhirnya aku bertanya kepadanya, "nek, antrian berapa?". Dengan tenangnya sang nenek menjawab "no 145, ade no berapa?"... ya ampuun, nenek ini aja udah antrian 145 masih dengan santai menunggu diluar, papanasan, sedangkan aku yang no 1ntrian 114 sudah keberingat, mana yakin ga bakalan sampe dipanggil ini...

Ketika bertanya kembali "nek kenapa ga pulang dulu aja, saya aja yang no antriannya 114, masih satu jam lagi, apalagi nenek, panas kan?". Dia hanya tersenyum dan menjawab "habis nenek lagi butuh uang si... biasanya si ga gini, katanya si pelayannya cuma dua hari ini, padahal sekarang memang waktunya gajian PNS"

wo wo wo... memang yaaa padahal ini adalah bank salah satu milik pemerintah, memang si letaknya di desa, tapi masa untuk hari yang menurut para orang tua ini penting mereka tidak bersiap? masa hanya 2 orang yang mengurusi semua nabah yang sampai beratus-ratus orang itu, harus sampai kapan mereka menungggu?

Apalagi disaat memang banyak orang yang membutuhkan, terutama kalau cuma mau tanya "mba uang saya yang selama 8 tahun saya simpan disini, dan tidak diotak-atik masih ada ga?" masa cuma begitu aja harus ikutan mengantri? ckckckck...

Karena tidak sabar, dan keadaan di tubuhku mulai memburuk, akhirnya ak mendatangi si satpam dengan tertatih-tatih (lebay...), dan bertanya mengenai uang ku itu. Dia lantas meminta aku menunjukan buku tabungan yang sudah jadul tersebut, tak disangka, dia ikutan kaget juga, dia bilang "wah ini buku tabungan lama banget ya?". He... ak cuma bisa ikutan senyum aja deh, lalu dia ke dalam, tak beberapa lama kemudian dia keluar lagi dan cukup bilang "mba, uangnya masih ada, tapi kalau mau tutup tabungan harus sama ibu, soalnya yang ttd disini kan ibu".

Ha dan akhirnya ak pergi meninggalkan bank A dengan ekspresi yang ....

Senin, 04 April 2011

Raiser Cibining Kian Tenggelam Ditengah Pasar Ikan Jembatan

Raiser merupakan tempat membesarkan dan mengembangkan ikan hias air tawar terbesar dan satu-satunya di Indonesia. Diresmikan oleh Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 14 Maret 2004.

Raiser ini beridiri di daerah Cibinong, tepatnya berada di Jalan Raya Bogor kilometer 47, dengan luas lima Ha, atau 17,6 hektar yang berisi ratusan bak dan akuarium yang dapat menampung lebih dari dua juta ekor ikan hias air tawar dari berbagai jenis.

Raiser ini sebenarnya berfungsi untuk menampung produksi ikan hias, membudidaya, memasok eksportir, sekaligus sebagai stok nasional yang berfungsi sebagai bufer harga ikan hias indonesia.

Pada tanggal 11 Desember 2009 lalu, bangunan yang telah menghabiskan kurang lebih Rp 30 milyar ini, sempat mengalami penutupan beberapa gedung, hal ini disebabkan karena tidak banyak memberikan pasokan, saat itu hanya tinggal 35 jenis ikan hias saja, padahal Raiser ini sudah dilengkapi dengan karantina dan laboratorium untuk ekspor serta gedung pameran (Kompas.com)

Pada tahun 2009, pengunjung yang mengunjungi raiser mulai berkurang menurut kompas.com pameran ikan hias yang diadakan di raiser ini hanya diadakan dua kali saja. Hal ini disebabkan tidak adanya regulasi ekspor ikan hias yang mengatur standar komoditas layak ekspor yaitu mengenai ukuran, kualitas, dan warna ikan hias.

Keinginan dari para pengurus raiser ini sebenarnya adalah membentuk komisi ikan hias seperti peneliti, pembudidaya, dan eksportir ikan hias, kendalanya lagi-lagi adalah karena dananya tidak ada. Menurut para penjaganya kemungkinan anggaran untuk pembentukan komisi ikan hias ini mencapai Rp 175 juta. menurut pelaksana harian saat itu Aszmir Nida, selain kekurangan dana mereka juga mengaku adanya kesulitan berkoordinasi dengan pemerintah asosiasi dan pelaku usaha

Kendati demikan, ketika saya berkunjung ke raiser tadi pagi (3 April 2011), nampak berjajar beberapa pedagang ikan hias yang sedang menjajakan dagangannya, sayangnya ketika saya tanyakan kembali apakah para pedagang tersebut merupakan bagian dari raiser, ternyata mereka bukan dari raiser melainkan dari Dinas perikanan dan Peternakan Kota Bogor, sedangkan pameran raisernya sendiri berada di dalam gedung.

Apabila dilihat dari gedungnya sendiri, jujur saja saya katakan bahwa tempat tersebut lebih baik dikatakan sebagai tempat penelitian bila dibandingkan untuk tempat perdagangan ikan hias terbesar. Memang luasnya sangat besar, namun bila dilihat dari arsitektur gedungnya lebih mirip dikatakan sebagai tempat penelitian, mungkin itu sebabnya masyarakat kota Bogor sendiri tidak terlalu tertarik atau bahkan mereka tidak tau ada tempat ikan hias terbesar di dekat mereka.

Bila dibandingkan dengan pedagang dari pemda yang berjualan di jembatan depan raiser, saya melihat sendiri bahwa pengunjungnya lebih banyak yang berada di jembatan bila dibandingkan dengan pengunjung raiser, Hal ini sangat disayangkan, menurut beberapa sumber juga, untuk pengelolaan raiser ini memang masih kurang, seharusnya untuk bangunan yang sudah menghabiskan uang milyaran ini pemerintah bisa lebih detil lagi, sayang, bangunan yang sudah jadi dan seharusnya berguna saat ini, malah kalah saing dengan pasar ikan yang hanya berada di Jembatan Raiser sendiri.

Selasa, 11 Mei 2010

cuma curhat... xixixixixi

Maret 2010
Tanggal : 12
Jam: 9:30
Oh dear… kenapa sekarang aku merubah diary ku menjadi ke toshi (laptop aku?) karena buku diary aku yang lama sudah habis aku tulisi, dan pada lembaran terakhirnya aku telah memasukan beberapa tiket bioskop yang dulu pernah aku tonton bersama teman-temanku. Ya mumpung masih muda, jadi aku masih suka untuk menonton bersama teman-teman… hehehe… salah satunya adalah menonton bersama A lu hohhoho… dia masih jadi pacarku sampai sekarang juga salah satu seniorku di kantor dlu.

Oh ya ada berita baru yang belum pernah aku sampaikan didalam diaryku, yaitu aku sekarang punya saingan… siapa dia??? Ya namanya adalah Suci, maksudku bukan saingan yang sesungguhnya, bahkan bisa dibilang dia itu teman alu liputan, karena sama-sama ada di bagian Bogor Barat. Sebel si awalnya… kenapa coba waktu aku magang aku ga pernah dapat di bagian Bogor Barat sedangkan anak yang baru itu bisa, apalagi barengan sama Alu. Sebal… cemburu?? Mungkin…

Sudah hampir sebulan ini juga belum ketemu Alu, rencana si, kami mau bertemu besok, Cuma… apa dia bisa menepati janji ya? Kau kan tau aku ga akan boleh ke luar rumah kalau dia ga datang dan jemput aku, jadi kayak menunggu seorang pangeran yang datang dan membawaku keluar dari rumah nenek sihir… hahaha…. Ada-ada aja ya???

Oh sayang ku… aku sangat merindukannya, mungkin kalau sampai kami ga bertemu lagi besok, aku berniat akan melupakannya selamanya, kenapa? Karena dia pegecut… aku jelas sangat mencintainya dear.. tapi… kalau dia tdak bisa mencoba untuk mendekati orang tuaku… bagaimana mungkin ia akan sanggup untuk melamarku? Padahal tujuan kami pacaran adalah untuk menikah. Bukan kah dia pernah bilang lewat sms na?

“kalau memang kamu dah ga mau mempertahankan hubungan ini, aku ga papa ko ditinggalin, asal kamu bahagia, sebenarnya saya sayang banget sama kamu, dan kemarin-kemarin ini aku sedang berusaha untuk mencari uang untuk masa depan, tapi kalau memang kamu sudah ga berminat lagi, saya doakan semoga bahagia, jangan putus silahturahmi ya!”

Begitukan dia bilang? Bukan kah itu berarti dia mau menjalankan hubungan ini dengan serius? Tapi kenapa baru aku bilang harus menjemputku dia masih ketakutan? Bukankah orang tuaku baik-baik saja? Dan bukankah dia tau aku trauma dengan hubunganku sebelumnya terkait dengan permasalahan keluarga yang tidak setuju? Tapi itu keluarga besarku, bukan keluarga intiku! Dan sekarang aku tidak peduli apa kata-kata keluarga besarku, yang aku tau hanyalah aku mencintainya dan orang tuaku juga mengizinkan.

Aku paham sekali kalau dia belum pernah bertemu dengan orangtua dari pacarnya, oh please.. aku ga minta dilamar sama sekali, aku hanya ingin menjalankan pacaran yang baik. Bukan secara backstreet. Aku ingin menunjukan kepada orang tuaku kalau aku bisa memilih sendiri pacar yang baik untukku. Mungkin seharusnya aku mengirimkannya sebuah surat… misalnya:

“Dear Alu…
Kau ingat waktu pertama kali kita bertemu di kantormu? Ibuku pernah mengatakan bila kita menemukan seseorang yang lantas kau cintai berada di kantor, di kampus, dan disekitar rumahmu, biasanya orang itu adalah orang baik. Saat itu lah aku bertemu denganmu di kantor. Awalnya aku sama sekali tidak merasakan apapun terhadapmu. Di mataku kau hanyalah laki-laki pendiam, tidak berperasaan, dan gila akan kerjaan. Bahkan aku tidak akan mau mengenalmu jika saja tidak dipaksa oleh kantormu agar bekerja secara bersama.

Aku tidak punya niat apapun untuk mendekatimu, (skripsiku membutuhkan bantuan Hendra, bukan kamu), aku hanya ingin kau tau bahwa aku mencintaimu dengan tulus, aku sayang ma Alu. Nama Alu pun bukan sembarangan aku berikan. Diantara semua orang yang ada di kantor, aku tidak tau mengapa, hanya satu orang saja yang ingin aku ganti nama panggilannya dari Mas Lu, menjadi A. Lu. Awalnya aku bahkan ingin memanggilmu Aki. Namun aku ingat Aki adalah nama panggilan bekas pacar aku (A. Ricky).
Memang mirip, tapi tidak bisa disama-samakan, aku bahkan benci kalau mantan pacarku disamakan dengan mu. Kau lebih dibandingkan dia sayang, sangat lebih. Dlu ketika pertama kali aku mengungkapkan isi hatiku padamu, jujur saja, tidak ada niat untuk pacaran denganmu. Tujuanku hanyalah mengatakan apa yang ada di hatiku, aku tu kamu juga punya trauma. Dari beberapa temanmu aku berusaha untuk sangat hati-hati dekat denganmu, aku ga mau Alu terluka, karena aku tau rasanya seperti apa.

Aku tidak perduli harus berapa tetes air mata harus aku keluarkan untuk mengatakan aku mencintaimu, aku mau menunggumu, kamu punya pacar lain pun aku tidak peduli, aku hanya ingin kau tau aku suka padamu, aku sayang padamu, aku tidak ingin orang lain menyakitimu, jika aku sampai menyakitimu, maka hatikulah yang akan semakin tersiksa. Seperti waktu aku minta putus karena alasan ada orang lain, sebenarnya hatiku sakit sekali, aku tidak bisa tidur, yang ada di otakku hanyalah: “apa alu menangis? Apa kau akan bertingkah gila dengan main motor-motoran? Apa Alu akan menjadi lelaki hidung belang?” ya tuhan aku begitu khawatir padamu saat itu.
Ingat tidak? Aku pernah bilang. “aku suka sama Alu, tapi kalau alu ga suka juga ga papa, aku si dah biasa patah hati” ya sayang, aku sudah sering sangat menyukai seseorang namun pada akhirnya aku hanya bertepuk sebelah tangan. Kecewa? Ya pasti… tapi hidup kan ga boleh berhenti sampai disana…aku mau ko mencoba lagi. Aku hanya pacaran yang sesungguhnya 3 x saja, dan hanya 2 pria yang benar-benar membuat hidupku tidak ada apabila kalian tidak ada. Hanya kau dan Aki.

Aku tdak akan menceritakan soal Aki disini, karena aku takut tanpa sadar aku akan menyakitimu. Apa alu pernah nonton film twighligt? Disana ada pasangan bernama Edward dan Bella. Edward adalah seorang vampire dan Bella adalah manusia biasa. Edward sangat mencintai Bella, saking cintanya Edward ingin meninggalkannya karena takut tanpa sadar dia bisa membunuh Bella. Begitu pun aku… seandainya memang aku harus meningalkan alu, aku yakin itu bukan dari lubuk hati ku yang terdalam, mungkin kita tidak bisa bersatu, dan daripada aku menyakitimu semakin dalam akan lebih baik kalau aku meninggalkanmu saat ini. Stt… tapi itu kalau sangat terpaksa, kau ingat kan aku sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan Alu kecuali Alu yang memintaku untuk pergi? Hehehe….

Kalau alu mau tau aku sampai sekarang tidak tau apakah orang tuaku saling mencintai seperti aku mencintaimu atau tidak? Kenapa? Mereka mudah mengatakan cerai, terutama ibuku. Ayahku pun melamar ibu secara langsung, tidak ada proses pacaran sama sekali. Mereka berkenalan, sama seperti kita, di kantor, namun, saat itu ibu sudah punya pacar, dan ayahku main langsug saja melamarnya, padahal saat itupun ayahku sudah punya tunangan. GILA KAN!!!

Ayah memberikan waktu kepada ibu untuk berfikir selama satu minggu saja (pernikahan hanya membutuhkan pemikiran selama 1 minggu! Apa aku bisa??? Aku juga ga tau deh). Ibuku langsung bertanya kepada pacarnya, kapan ia akan melamarnya? Namun pacarnya malah memberikan ibu kepada ayahku, dan mereka menikah lalu memiliki aku…
Tapi aku ga mau seperti itu! Aku mau orang benar-benar mencintaiku sama seperti aku mencintainya, aku harap sekarang kau tau aku ingin kau mencintaiku sama seperti aku mencintaimu. Aku bahagia sekali ketika kau mau ku ajak nonton untuk pertama kalinya. Namun aga sedih ketika ditanya oleh salah satu temanmu “udah dibawa kemana aja sama Lu?” sambil tersenyum jahil. Aku hanya bisa tersenyum sambil bilang “oh… ga kami ga ada apa-apa ko, biasa aja…” rasanya sedikit miris a…hehehe

Tapi sudahlah aku sadar dari awal aku yang jatuh cinta padamu, aku yang mengatakan aku suka padamu duluan, aku yang bilang aku ingin selalu bersamamu, aku juga yang duluan mengajakmu pergi jalan-jalan. Kalau ibuku sampai tau aku merendahkan diri seperti ini dihadapanmu, aku yakin ia pasti tidak akan suka padamu. Tapi well… lagi-lagi syukurlah ia tidak pernah tau, dan mungkin ia tidak terlalu tau tentang aku (bagaimana mungkin ia tau karena selalu berada di kantor?)

Jangan kaget ya seandainya aku selalu dianggap anak kecil kalau di rumah, yah seperti yang aku bilang di awal, orang tuaku adalah orang tua yang super sibuk, mereka selalu mengajarkan padaku supaya disiplin dan bertanggung jawab, sayangnya pelajaran itu hanya diberikan setengah-setengah, padahal yang seorang anak butuhkan adalah kasih sayang. Anak-anak akan mudah mengerti seandainya tidak dua-duanya yang bekerja… ada yang baik dan ada yang jahat. Disini ayahku lah yang sering banyak bersabar, namun ia kadang kala ia tidak ada saat aku membutuhkannya.

Apa kau tau sewaktu aku sakit sebelum bekerja di kantormu, orang tuaku sama sekali tidak menungguku (ibuku). Ayahku datang kalau sempat, tapi aku sadar, dia laki-laki, dan tanggung jawabnya adalah bekerja bukan menungguku. Yang aku sedih adalah ibuku tidak pernah ada. Dia tidak pernah datang, bahkan aku meringis kesakitan pun dianggapnya aku ini manja. Kalau toshi adalah sebuah kertas, kertas ini pasti akan basah oleh air mataku. Setiap kali aku membicarakan soal ibu pasti aku akan selalu menangis. Dari luar kau pasti tidak akan percaya, tapi dari dalam kau pasti akan mudah tau kerapuhanku.

Dulu, cita-citaku banyak sekali.. dari mulai menjadi seorang dokter, sampai dengan seorang wartawan seperti dirimu, itu sebabnya aku mengambil jurusan jurnalistik, namun semakin bertambahnya umur, jika kelak aku menikah nanti, aku mau mempunyai suami yang mencintaiku, bukan menikah karena memang sudah waktunya dan takut diolok-olok sebagai perawan tua yang tidak laku-laku. Aku mau menjadi ibu yang baik bagi anak-anaku, ingin selalu ada buat mereka, seadainya pun kau jadi suamiku dan sibuk bekerja hingga kadang lupa pada anak-anak, tidak apa… aku yang akan memberikan pengertian pada mereka, karena aku tau kalau kamu mencintaiku, maka kamu pasti mencintai mereka.

Alu… pernahkah kau berfikir aku cemburu pada teman-temanmu? Bahkan teman priamu? Ya… aku cemburu sekali pada mereka, kau selalu mau berkunjung ke tempat mereka, tapi kenapa ke rumah pacarmu sendiri kamu masih ga berani? Sehingga seringkali aku bertanya-tanya benarkah kau suka padaku???

Sabtu, 08 Mei 2010

Perjalanan Ke Taman Safari





Hari itu adalah hari sabtu tanggal 8 mei 2010. hari yang sangat cerah dan sangat menggembirakan buat aku karena di tengah-tengah sumpeknya saya mengerjakan skripsi akhirnya keluarga ku mengajak untuk bermain ke taman safari (sudah lama aku kepengenn kesana). Ternyata Taman Safari sekarang sudah sangat bersih dan bagus ya! ketika masuk adikku (angky) langsung deg-degan dan meminta semua pintu dan kaca di tutup! (padahal kami baru saja masuk).

Ketika kami masuk kami langsung disambut dengan beberapa hewan herbivora (hewan pemakan rumput) mereka sangat ramah, saking ramahnya tidak jarang merka menempelkan hidung dan mulutnya ke kaca jendela kami, dan itu terkadang membuat ayahku jadi bawel...(yakut kacanya kotor, hahaha...) kemudian kami melanjutkan perjalanan kembali ke ruangan macan dan hewan pemakan daging lainnya, lumayan mengerikan dan deg-degan tapi menyenangkan!


Yang paling seru adalah ketika sang Harimau, malah berjalan melintas jalan dengan santainya... padahal kami didalam lumayan deg-degan juga (bagaimana kalau sampai si harimau sampai minta salaman juga? kan bisa gawat) hohohoho... kemudian di tengah perjalanan juga, kami banyak melintasi jalan yang ad airnya.. awalnya aku pikir Taman Safari kebanjiran, ternyata memang sudah dibuat demikian, mungkin supaya terlihat lebih natural!.

Setelah puas melihat-lihat hewan-hewan yang berkeliaran disana, aku pun melanjutkan perjalanan dimana akhirnya kami bisa merenggangkan kaki kami sebentar. DI Taman Safari juga ternyata ada wisata airnya loh, sayangnya kami tidak membawa pakaian renang, jadi ga bisa masuk deh, namun tidak hanya di di wahana itu saja kami bisa bermain, ada berbagai macam pertunjukan, sayangnya karena kami asik bermain dengan wahana permainan yang ada disana (bom-bom kar, ontang-anting mini, dll), kami jadi tidak melihat pertunjukan tersebut.

Hal yang tidak mengenakan selama disana adalah, ada hujan... ga enak deh... permainan jadi agak terhambat, namun ada hal yang kocak disana, saat kami mau bermain mobil-mobilan yang ada di kolam air, karena hujan, adiku angki dan akim, Ka Puguh dan Istrinya akhirnya bermain dengan menggunakan payung, sedangkan aku menggunakan topi dan jaket, jadi ga kehujanan. Di fotonya jadi terlihat unik kan? hohoho...


Kami juga sempat mengunjungi curug Jaksa. Alkisah, di curug ini dulu sering sekali jaksa yang mandi disana, makanya kalau ada orang yang mandi, dan minum air disana, katanya si, bisa membuat jadi awet muda. hihihi... kalau pasangan yang datang, katanya bisa akur terus... hope pacar saya mau diajak kesini! hehehehe...

begitulah sekelumit cerita perjalanan ku ke Taman Safari, sangat menyenangkan, aku dapat oleh-oleh bonek pemakan bangkai, dan kaos lucu. Kami juga sempat berfoto dengan macan...(sebetulnya si anak macan!) hahaha... see u in my story next....

Rabu, 28 April 2010

KIsah Perjalanan Ke Puncak Prisma


Dear alu…

hmm… sebetulnya mila bingung gimana menceritakan awalnya… tapi perjalanan kesana sungguh menyenangkan… dan pasti akan kuingat selalu… ini perjalanan kemping pertama kalinya bersama teman-teman, apalagi kami baru saja bertemu hari itu (kecuali dengan Friska tentunya…). Teman-teman baruku itu bernama Mehfta dan Ilham, dan yang seterusnya akan aku panggil dengan sebutan Mehfta = Harimau, dan Ilham = Beruang Madu, Friska = Koala, Aku = Kelinci.

Alu pasti bingung kan kenapa pada akhirnya kami punya nama julukan sendiri-sendiri? hehe… kejadian sangat lucu dan unik…

Mehfta disebut sebagai harimau karena dia paling suka menggeram dan menerkam… terutama dia gemas sekali kalau melihatku… padahal rasanya si aku biasa-biasa saja…. hahahaha….(jangan cemburu ya sayang…) Cuma main-main saja kok…

Ilham disebut sebagai beruang madu, karena kerjaannya kalau ga ada kerjaan hanya tidur terus dan akan bangun jika dia mencium bau makanan, hehehehe… tapi dia baik sekali alu… waktu lensa kontak ku hilang, dialah yang membantuku untuk naik ke atas puncak, aku sangat berterimakasih padanya… hihihihi (pasti dia GR deh)

Friska disebut sebagai koala. sebenarnya aku ga tau nih… sebutannya dikasih sama mehfta.. hahaha… (romantic ya???) hiihihihihi…

Aku disebut sebagai kelinci karena aku ga bisa diam dan kata mereka si aku paling ceria. bayangkan saja alu… lensa kontak hilang yang berarti aku sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas, namun masih bisa tertawa dan berlari serta bernyanyi…(kau tidak pernah mendengar aku menyanyi ya? lain kali ya! heehehe).
Cukup sekian ya perkenalan tentang tokoh-tokohnya.. kali ini aku akan mulai bercerita…

JUMAT
Jujur saja acara ini berlangsung dengan sangat mendadak. Aku hanya diberi kabar oleh Friska kalau dia mengajaku untuk kemping di Gunung Manglayang, tepatnya di daerah yang bernama Batu Kuda. Aku sama sekali tidak tau kalau ternyata kami malah bisa mencapai puncak Prisma Gunung Manglayang. hahahaha…. (garing ya?). Awalnya aku sama sekali tidak bersemangat untuk mengikuti acara kemping ini, karena aku belum mengenal teman-teman Friska, dan Mehfta yang hanya aku kenal lewat Facebook, selalu saja memberikan komentar yang iseng baik di fb aku maupun di Fbnya dia… itu lah yang agak membuat aku malas…

Berbeda halnya dengan Friska, dia sangat bersemangat, bahkan dia sudah meminjam tas ransel milik temannya jauh-jauh hari… dia sudah mencatat keperluannya jauh-jauh hari pula, sedangkan aku, baru satu hari sebelum keberangkatan, itu juga aku hanya memakai tas biasa, bukan tas untuk kemping. hehehe…(mungkin karena ga terlalu niat di awalnya). Hari itu adalah hari Jumat, sebelum berangkat ke kemping aku menyempatkan diri untuk mengunjungi kampus ku untuk bertemu dengan dosen, setelah urusanku dengan dosen beres, barulah aku datang ke kosannya Friska.

Ketika aku sampai di kosannya dengan bersemangat dia bertanya padaku, barang apa saja yang sudah aku bawa, dan dengan tertawa aku hanya menjawab “belum ada…” akhirnya dia menarik tanganku dan mengajak ku untuk berbelanja, baik untuk keperluanku sendiri dan untuk keperluan kelompok. Sekitar jam 1 siang barulah Mehfta datang, dia membawa tas ransel yang luar biasa besarnya, agak sedikit minder si, soalnya diantara mereka tas aku yang paling kecil, hehehe….

Beberapa jam kemudian barulah datang Ilham, tidak kalah besarnya dengan Mehfta, dia pun membawa tas yang besar… hehehe… kesulitan yang ada padaku adalah aku tidak tau bagaimana menyimpan sleeping bag aku, hingga akhirnya sleeping bag aku dibawa oleh kedua anak cowok itu (tidak tau yang mana, tapi salah satunya membawa sleeping bag kesayanganku…). Uniknya lagi , setelah aku memberikan sleeping bag aku yang besar, kedua co tadi langsung menyuruhku untuk menunggu di kamar Friska (mereka beres-beres di ruang tamu kosan Friska), selesai kemping barulah aku tau kalau ternyata mereka sekalian foto-foto dulu…hahahaha…

Selesai mengepak semuanya barulah kami mulai berangkat ke gunung dengan mengendarai motor si harimau dan beruang madu. awalnya aku pikir aku akan naik motor beruang madu, karena si koala dengan harimau sudah berteman sangat lama, ternyata salah… akhirnya aku naik motor bersama si harimau dan beruang madu dengan koala. Di tengah perjalanan kami masih sempet untuk berfoto-foto di motor… pokoknya mengasikkan. Sepanjang jalan yang kami lalui sangat indah dan udaranya juga masih sangat bersih… rencananya ketika sampai diatas, kami akan mampir dulu di rumah ku (rumah desa milik bapakku, yang memang dekat dengan Batu Kuda).

Akhirnya kami sampai dan waktu sudah menunjukkan untuk sholat Magrib, setelah sholat magrib, kami pun mulai melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. (Motor dititipkan di rumah aku). Ragu kembali menyelimuti diriku ketika sang Harimau mengatakan bahwa kita akan mendaki sampai puncak prisma. Apa aku bisa??? ini adalah pertama kalinya aku mendaki gunung dan malam-malam pula, senter yang ada hanya dua, senter utama lumayan bisa menerangi jalan sedangkan senter yang satu lagi sangat kecil, sehingga cahayanya hanya mampu menyinari satu orang saja, alhasil selama mendaki aku benar-benar mengantungkan diriku pada sang beruang madu. (GR Lagi deh dia ntar…><)

Setelah perjuangan yang sangat melelahkan akhirnya kami tiba di pos utama (tapi bukan puncak utama) sekitar pukul 11 malam. Disanalah aku menyadari kalau ternyata lensa kontak aku yang berwarna abu-abu hilang… dan aku benar-benar kebingungan karena tidak bisa melihat dengan jelas. Cukup lama kami beristirahat disana. Beruang Madu pun sempat menyuruhku untuk masuk ke sleeping bagku yang nyaman, karena cuaca sangat dingin. Namun niat untuk tidur terganggu karena adanya niat dari sang harimau dan beruang madu untuk melanjutkan perjalanan ke puncak prisma. menurut mereka pemadangan disana jauh lebih bagus bila dibandingkan pos 1 yang hanya terdapat pohon-pohon saja. sejujurnya aku dan koala sudah sangat lelah… tapi karena niat mereka kami malah jadi tidak bisa tidur…

Malam semakin larut, dan ketika nyala api yang kami nyalakan semakin padam… Harimau dan beruang madu pun mulai bersiap-siap kembali untuk melanjutkan perjalanan ke puncak prisma. Saat itu perasaanku sudah sangat kacau, antara berani dan tidak… namun untungnya sang beruang madu sangat baik dia benar-benar menjadi pemandu ku untuk menuju ke puncak prisma…

Sekitar jam 3 pagi barulah kami sampai di puncak Prisma, sayangnya karena mataku rabun… aku hanya melihat titik-titik cahaya yang sangat banyak terhampar di bawah kakiku… sungguh cantik, seperti melihat bintang-bintang berada di bawah kakiku… andai kau bisa melihatnya alu ku sayang… tempat itu sungguh luar biasa… setelah beruang madu dan harimau mendirikan tenda aku dengan koala langsung tertidur dengan nyenyaknya, sedangkan harimau dan beruang madu tertidur di luar tenda kami…

Sabtu/keesokan harinya…
Aku bangun dengan pegal-pegal di setiap sendi tubuhku, linu rasanya… ketika aku memikirkan bagaimana aku bisa diatas… rasanya masih tidak percaya… setelah siap untuk keluar tenda, ternyata Harimau sudah bangun duluan, baru membuka resliting tenda dia langsung menyergapku dengan kameranya… aku sudah tidak tau lagi bagaimana tampangku saat itu alu… pasti kacau… hahahaha… aku pun keluar dari tenda dan melihat berkeliling… udaranya sangat bersih… masih terdengar suara kicauan burung… jurang ada di kiri dan kanan tenda kami… masih nampak embun yang turun dari atas puncak gunung menuju tenda kami… udaranya sangat dingin…

Setelah beberapa saat menikmati pemandangan dengan harimau yang tidak berhenti mengambil foto aku dan koala… kami baru menyadari kalau sang beruang madu masih belum bangun, dia tidur meringkuk dengan sleeping bag menyelimuti tubuhnya… seperti bayi yang lagi tidur… lucu…hahaha…harimau pun mengambil fotonya kembali…
Setelah itu harimau mencoba untuk membuat sarapan, (Sarapan jadi barulah sang beruang madu bangun) sayangnya persedian air semakin menipis, hal ini sempat membuat aku dan koala agak panik, karena sumber air berada jauh dibawah… aku tidak akan sanggup kalau harus bolak-balik untuk mengambil air, untungnya ada si harimau yang sangat bersemangat untuk menambah persediaan air kami hahaha…..

Untuk mengisi kekosongan yang ada, kami bermain kartu, yang lucunya adalah, permainan dimulai oleh sang koala, hukuman bagi yang kalah adalah mengatakan kebenaran. Sayangnya disini dalam permainan tersebut sang koala selalu saja kalah, sehingga pada akhirnya ia selalu diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh Harimau, beruang madu dan aku sendiri hehehe…

Menjelang siang cuaca semakin panas… aku dan koala mulai memisahkan diri dan masuk ke tenda kami, rencana kami ingin kembali melanjutkan tidur yang tertunda kemarin, namun karena cuaca sangat panas di puncak, kami pun mulai mencari tempat yang lebih teduh… saat kami sedang mencari tempat yang lebih teduh dan befikir untuk kembali tidur di tenda saja, ternyata sang beruang madu sudah kembali tertidur di tenda dengan nyenyaknya…(memang tukang tidur…hehehe). Akhirnya kamu menemukan tempat yang lebih teduh dekat dengan sang harimau yang sedang bobo siang juga… saking bingungnya mau ngapain di siang itu, akhirnya kami bertiga mulai bernyanyi-nyanyi dengan tidak jelas… hahaha…

Banyak sekali lagu yang kami nyanyikan saat itu, dari mulai lagu anak-anak, lagu Barat, juga lagu Korea. hahaha…. namun ditengah lagu, harimau mengundurkan diri untuk mencari air dan meninggalkan kami yang sedang asyik bernyanyi… bosan ditempat yang sama kami kembali ke dekat tenda untuk menikmati pemandangan kota bandung di siang hari… kemudian kembali bernyanyi hehehe… pokoknya hari itu penuh dengan nyanyian…(kasian sama burung-burung… bisa kalah mereka dengan aku dan koala… hahaha…)

Magrib… harimau dan beruang madu mulai mendirikan tenda untuk mereka, hal ini disebabkan cuaca yang mulai memburuk dan embun yang mulai turun seperti mau hujan. Karena cuaca semakin gelap, aku sudah tidak berani untuk keluar tenda, karena sudah mulai tidak terlihat apa-apa. Akhirnya koala dan harimau meninggalkan aku untuk mencari kayu bakar. Beruang madu yang baru bangun pun kemudian ikut mencari kayu bakar yang letaknya berdekatan dengan tenda kami.

Malamnya… harimau mulai meminta kami untuk mendongengkan banyak cerita… namun yang paling menyebalkan adalah, si beruang madu malah bertanya kalau-kalau kami bertemu dengan sesuatu yang berbau mistik…(jin kasarnya…) itu menyebalkan karena aku jadi ketakutan… (kalau aku kelinci asli, aku pasti akan langsung masuk ke dalam lubang di tanah dan berusaha untuk tidak mendengarkan apa-apa). Yang paling parah adalah si koala malah menceritakan mengenai kisah-kisah pembunuhan yang membuat ku semakin parno pada gelapnya malam… seballll…
Semakin malam, semakin seru cerita yang ada… aku mendongengkan mereka kisah-kisah yang aku baca sebelumnya untuk adikku Angky, mereka senang. Kemudian Koala menceritakan kisah-kisah seorang anak yang berbakti pada orang tua, namun bagiku menyeramkan dan agak sadis. (lain kali akan aku ceritakan) ternyata yang tidur duluan adalah si Harimau…kemudian… aku dan aku tidak tau lagi siapa….hahaha

Minggu
Pagi harinya, aku terbangun karena pancaran cahaya senter dan suara koala yang bertanya kepada beruang madu.
Koala: “kamu semalam tidur di tenda co beruang madu?”
beruang madu menjawab :“ga tuh, aku tidur bareng kelinci dan harimau”
Koala: “lah terus… yang semalam tidur disamping aku siapa??????”
Kami semua bingung saat itu, lalu Koala pun bercerita kalau semalam ia seperti melihat beruang madu tidur dan bergerak layaknya manusia yang sedang tidur dengan nyenyaknya, padahal saat itu beruang madu sedang tidur di tempat yang berbeda…

Setelah bercerita hal tersebut, harimau dan beruang madu pergi untuk memotret di bagian bawah puncak, dan meninggalkan aku dan koala. karena ditinggal kami pun mulai sedikit beres-beres karena hari ini kami berencana untuk pulang!!! horeeeeee…. kisah itu akhirnya aku coba lupakan…
Setelah beberes selesai kami pun, segera turun dari puncak Prisma tersebut. Menurutku, lebih enak turun bila dibandingkan dengan naik, dan entah mengapa, aku lebih bersemangat karena mungkin memikirkan betapa nyamannya nanti setelah sampai di kosan sendiri hehehe… karena semalam embun turun dan tanda-tanda mau hujan (walaupun ternyata ga hujan juga)… tanahnya lumayan licin alu…

Karena tidak mau merepotkan sang beruang madu, aku pun berusaha untuk bisa berjalan tanpa dibantu olehnya. Alu tau? akhirnya sepanjang jalan menurut tersebut, bermain perosotan hahaha… alhasil celana dan bajuku penuh dengan tanah. Berbeda dengan waktu naik kemarin, pada saat turun, aku merasa lebih cepat, kemarin kami bisa menghabiskan waktu kurang lebih lima jam untuk naik ke puncak prisma, tapi ketika turun menuju pos pertama… kami hanya menghabiskan waktu kurang lebih dua jam saja… cepat kan? hehehe….

setelah sampai di pos pertama, kami beristirahat sebentar, Koala mulai merasakan keanehan di perutnya sehingga langsung duduk, beruang madu langsung memanjat naik ke pohon… entah mau melihat apa… nah yang paling menyebalkan adalah… si Harimau mulai kembali menerkamku dengan kameranya…. (lama-lama aku melamar jadi model deh… hahaha)
Setelah bersitirahat yang cukup, kami pun mulai melanjutkan perjalanan kembali… karena sang koala sedang tidak enak badan, dan aku kebelet ingin ke wc, akhirnya sang Harimau menyuruh Beruang madu untuk menjaga koala, sedangkan dia langsung mengejarku yang sudah kabur duluan… (tidak bermaksud meninggalkan koala, Alu…. tapi waktu itu benar-benar sudah tidak tahan… hahahaha…)
Akhirnya aku dan Harimau sampai terlebih dahulu sekitar pukul empat sore, sambil menunggu koala dan beruang madu, aku pun mulai jajan di sekitar warung yang ada di pos awal… setelah itu kami mengambil motor di rumah bapak, makan malam di rumah makan DK di daerah Jatinangor, dan baru sampai di kosan sekitar pukul 10 malam… bobo deh…

***THE END***

Sabtu, 16 Januari 2010

17 January

ok... hari ini adalah hari ulang tahun bagi sahabatku, semalaman aku ga bisa tidur karena pacar ku tetap tidak mau menelepon ku tanpa tau apa alasannya..tapi ketika akhirnya aku menulis.

"kenapa telp ku tidak pernah diangkat dan kalaupun aku sms kamu menjawabnya lama? marah kah? yah mungkin kamu sudah benci padaku ya? ya sudah tak apa... mungkin itu bagus juga supaya aku jadi lebih mudah untuk melupakanmu, nanti kalu tiba-tiba aku ke kantor mu mungkin akan lebih baik kalau aku tidak usah menyapamu lagi ya... maaf banget sudah menganggu selama ini..."

tidak beberapa lama, ternyata dia membaca sms ku dan langsung membalasnya. tidak disangka... ya tidak disangka.. aku pikir dia akan lupa sama sekali dengan apa yang terjadi... sebelumnya aku sama sekali tidak bisa tidur sama sekali... namun setelah dia menelepon rasanya luka yang ada di hati tertutup dan seperti tidak terjadi apapun, kenapa ya?

tadi pagi teman saya bertanya bagaimana keadaan saya setelah tadi malam. akhirnya saya jawab "ya sekarang, saya sudah lebih baik... tenang saja... dia sudah meneleponku..."

Ani: "baguslah... makanya lain kali harus lebih paham bagaimana keadaannya, jangan cepat nangis tiba-tiba dan menganggap bahwa dia sudah melupakanmu..."

aku: "hmm... ya... tapi mungkin aku sudah tau seperti apa sifatnya yang aku masih tidak percaya adalah bagaimana mungkin ada seseorang yang sangat tidak manusiawi dan selalu memandang semuanya dengan sikap yang positif... aku hanya masih belum percaya..."

lantas ani tidak menjawab pertanyaan ku lagi. yeah tapi semalam dengan sekarang sangat berbeda... hal ini terbukti dengan tidak adanya keinginan dia untuk kembali meneleponku... huh... dasar ada-ada aja... apa kalian percaya bahwa memang ada laki-laki yang sepositif itu pemikirannya???