Rabu, 28 April 2010

KIsah Perjalanan Ke Puncak Prisma


Dear alu…

hmm… sebetulnya mila bingung gimana menceritakan awalnya… tapi perjalanan kesana sungguh menyenangkan… dan pasti akan kuingat selalu… ini perjalanan kemping pertama kalinya bersama teman-teman, apalagi kami baru saja bertemu hari itu (kecuali dengan Friska tentunya…). Teman-teman baruku itu bernama Mehfta dan Ilham, dan yang seterusnya akan aku panggil dengan sebutan Mehfta = Harimau, dan Ilham = Beruang Madu, Friska = Koala, Aku = Kelinci.

Alu pasti bingung kan kenapa pada akhirnya kami punya nama julukan sendiri-sendiri? hehe… kejadian sangat lucu dan unik…

Mehfta disebut sebagai harimau karena dia paling suka menggeram dan menerkam… terutama dia gemas sekali kalau melihatku… padahal rasanya si aku biasa-biasa saja…. hahahaha….(jangan cemburu ya sayang…) Cuma main-main saja kok…

Ilham disebut sebagai beruang madu, karena kerjaannya kalau ga ada kerjaan hanya tidur terus dan akan bangun jika dia mencium bau makanan, hehehehe… tapi dia baik sekali alu… waktu lensa kontak ku hilang, dialah yang membantuku untuk naik ke atas puncak, aku sangat berterimakasih padanya… hihihihi (pasti dia GR deh)

Friska disebut sebagai koala. sebenarnya aku ga tau nih… sebutannya dikasih sama mehfta.. hahaha… (romantic ya???) hiihihihihi…

Aku disebut sebagai kelinci karena aku ga bisa diam dan kata mereka si aku paling ceria. bayangkan saja alu… lensa kontak hilang yang berarti aku sama sekali tidak bisa melihat dengan jelas, namun masih bisa tertawa dan berlari serta bernyanyi…(kau tidak pernah mendengar aku menyanyi ya? lain kali ya! heehehe).
Cukup sekian ya perkenalan tentang tokoh-tokohnya.. kali ini aku akan mulai bercerita…

JUMAT
Jujur saja acara ini berlangsung dengan sangat mendadak. Aku hanya diberi kabar oleh Friska kalau dia mengajaku untuk kemping di Gunung Manglayang, tepatnya di daerah yang bernama Batu Kuda. Aku sama sekali tidak tau kalau ternyata kami malah bisa mencapai puncak Prisma Gunung Manglayang. hahahaha…. (garing ya?). Awalnya aku sama sekali tidak bersemangat untuk mengikuti acara kemping ini, karena aku belum mengenal teman-teman Friska, dan Mehfta yang hanya aku kenal lewat Facebook, selalu saja memberikan komentar yang iseng baik di fb aku maupun di Fbnya dia… itu lah yang agak membuat aku malas…

Berbeda halnya dengan Friska, dia sangat bersemangat, bahkan dia sudah meminjam tas ransel milik temannya jauh-jauh hari… dia sudah mencatat keperluannya jauh-jauh hari pula, sedangkan aku, baru satu hari sebelum keberangkatan, itu juga aku hanya memakai tas biasa, bukan tas untuk kemping. hehehe…(mungkin karena ga terlalu niat di awalnya). Hari itu adalah hari Jumat, sebelum berangkat ke kemping aku menyempatkan diri untuk mengunjungi kampus ku untuk bertemu dengan dosen, setelah urusanku dengan dosen beres, barulah aku datang ke kosannya Friska.

Ketika aku sampai di kosannya dengan bersemangat dia bertanya padaku, barang apa saja yang sudah aku bawa, dan dengan tertawa aku hanya menjawab “belum ada…” akhirnya dia menarik tanganku dan mengajak ku untuk berbelanja, baik untuk keperluanku sendiri dan untuk keperluan kelompok. Sekitar jam 1 siang barulah Mehfta datang, dia membawa tas ransel yang luar biasa besarnya, agak sedikit minder si, soalnya diantara mereka tas aku yang paling kecil, hehehe….

Beberapa jam kemudian barulah datang Ilham, tidak kalah besarnya dengan Mehfta, dia pun membawa tas yang besar… hehehe… kesulitan yang ada padaku adalah aku tidak tau bagaimana menyimpan sleeping bag aku, hingga akhirnya sleeping bag aku dibawa oleh kedua anak cowok itu (tidak tau yang mana, tapi salah satunya membawa sleeping bag kesayanganku…). Uniknya lagi , setelah aku memberikan sleeping bag aku yang besar, kedua co tadi langsung menyuruhku untuk menunggu di kamar Friska (mereka beres-beres di ruang tamu kosan Friska), selesai kemping barulah aku tau kalau ternyata mereka sekalian foto-foto dulu…hahahaha…

Selesai mengepak semuanya barulah kami mulai berangkat ke gunung dengan mengendarai motor si harimau dan beruang madu. awalnya aku pikir aku akan naik motor beruang madu, karena si koala dengan harimau sudah berteman sangat lama, ternyata salah… akhirnya aku naik motor bersama si harimau dan beruang madu dengan koala. Di tengah perjalanan kami masih sempet untuk berfoto-foto di motor… pokoknya mengasikkan. Sepanjang jalan yang kami lalui sangat indah dan udaranya juga masih sangat bersih… rencananya ketika sampai diatas, kami akan mampir dulu di rumah ku (rumah desa milik bapakku, yang memang dekat dengan Batu Kuda).

Akhirnya kami sampai dan waktu sudah menunjukkan untuk sholat Magrib, setelah sholat magrib, kami pun mulai melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. (Motor dititipkan di rumah aku). Ragu kembali menyelimuti diriku ketika sang Harimau mengatakan bahwa kita akan mendaki sampai puncak prisma. Apa aku bisa??? ini adalah pertama kalinya aku mendaki gunung dan malam-malam pula, senter yang ada hanya dua, senter utama lumayan bisa menerangi jalan sedangkan senter yang satu lagi sangat kecil, sehingga cahayanya hanya mampu menyinari satu orang saja, alhasil selama mendaki aku benar-benar mengantungkan diriku pada sang beruang madu. (GR Lagi deh dia ntar…><)

Setelah perjuangan yang sangat melelahkan akhirnya kami tiba di pos utama (tapi bukan puncak utama) sekitar pukul 11 malam. Disanalah aku menyadari kalau ternyata lensa kontak aku yang berwarna abu-abu hilang… dan aku benar-benar kebingungan karena tidak bisa melihat dengan jelas. Cukup lama kami beristirahat disana. Beruang Madu pun sempat menyuruhku untuk masuk ke sleeping bagku yang nyaman, karena cuaca sangat dingin. Namun niat untuk tidur terganggu karena adanya niat dari sang harimau dan beruang madu untuk melanjutkan perjalanan ke puncak prisma. menurut mereka pemadangan disana jauh lebih bagus bila dibandingkan pos 1 yang hanya terdapat pohon-pohon saja. sejujurnya aku dan koala sudah sangat lelah… tapi karena niat mereka kami malah jadi tidak bisa tidur…

Malam semakin larut, dan ketika nyala api yang kami nyalakan semakin padam… Harimau dan beruang madu pun mulai bersiap-siap kembali untuk melanjutkan perjalanan ke puncak prisma. Saat itu perasaanku sudah sangat kacau, antara berani dan tidak… namun untungnya sang beruang madu sangat baik dia benar-benar menjadi pemandu ku untuk menuju ke puncak prisma…

Sekitar jam 3 pagi barulah kami sampai di puncak Prisma, sayangnya karena mataku rabun… aku hanya melihat titik-titik cahaya yang sangat banyak terhampar di bawah kakiku… sungguh cantik, seperti melihat bintang-bintang berada di bawah kakiku… andai kau bisa melihatnya alu ku sayang… tempat itu sungguh luar biasa… setelah beruang madu dan harimau mendirikan tenda aku dengan koala langsung tertidur dengan nyenyaknya, sedangkan harimau dan beruang madu tertidur di luar tenda kami…

Sabtu/keesokan harinya…
Aku bangun dengan pegal-pegal di setiap sendi tubuhku, linu rasanya… ketika aku memikirkan bagaimana aku bisa diatas… rasanya masih tidak percaya… setelah siap untuk keluar tenda, ternyata Harimau sudah bangun duluan, baru membuka resliting tenda dia langsung menyergapku dengan kameranya… aku sudah tidak tau lagi bagaimana tampangku saat itu alu… pasti kacau… hahahaha… aku pun keluar dari tenda dan melihat berkeliling… udaranya sangat bersih… masih terdengar suara kicauan burung… jurang ada di kiri dan kanan tenda kami… masih nampak embun yang turun dari atas puncak gunung menuju tenda kami… udaranya sangat dingin…

Setelah beberapa saat menikmati pemandangan dengan harimau yang tidak berhenti mengambil foto aku dan koala… kami baru menyadari kalau sang beruang madu masih belum bangun, dia tidur meringkuk dengan sleeping bag menyelimuti tubuhnya… seperti bayi yang lagi tidur… lucu…hahaha…harimau pun mengambil fotonya kembali…
Setelah itu harimau mencoba untuk membuat sarapan, (Sarapan jadi barulah sang beruang madu bangun) sayangnya persedian air semakin menipis, hal ini sempat membuat aku dan koala agak panik, karena sumber air berada jauh dibawah… aku tidak akan sanggup kalau harus bolak-balik untuk mengambil air, untungnya ada si harimau yang sangat bersemangat untuk menambah persediaan air kami hahaha…..

Untuk mengisi kekosongan yang ada, kami bermain kartu, yang lucunya adalah, permainan dimulai oleh sang koala, hukuman bagi yang kalah adalah mengatakan kebenaran. Sayangnya disini dalam permainan tersebut sang koala selalu saja kalah, sehingga pada akhirnya ia selalu diberikan pertanyaan-pertanyaan oleh Harimau, beruang madu dan aku sendiri hehehe…

Menjelang siang cuaca semakin panas… aku dan koala mulai memisahkan diri dan masuk ke tenda kami, rencana kami ingin kembali melanjutkan tidur yang tertunda kemarin, namun karena cuaca sangat panas di puncak, kami pun mulai mencari tempat yang lebih teduh… saat kami sedang mencari tempat yang lebih teduh dan befikir untuk kembali tidur di tenda saja, ternyata sang beruang madu sudah kembali tertidur di tenda dengan nyenyaknya…(memang tukang tidur…hehehe). Akhirnya kamu menemukan tempat yang lebih teduh dekat dengan sang harimau yang sedang bobo siang juga… saking bingungnya mau ngapain di siang itu, akhirnya kami bertiga mulai bernyanyi-nyanyi dengan tidak jelas… hahaha…

Banyak sekali lagu yang kami nyanyikan saat itu, dari mulai lagu anak-anak, lagu Barat, juga lagu Korea. hahaha…. namun ditengah lagu, harimau mengundurkan diri untuk mencari air dan meninggalkan kami yang sedang asyik bernyanyi… bosan ditempat yang sama kami kembali ke dekat tenda untuk menikmati pemandangan kota bandung di siang hari… kemudian kembali bernyanyi hehehe… pokoknya hari itu penuh dengan nyanyian…(kasian sama burung-burung… bisa kalah mereka dengan aku dan koala… hahaha…)

Magrib… harimau dan beruang madu mulai mendirikan tenda untuk mereka, hal ini disebabkan cuaca yang mulai memburuk dan embun yang mulai turun seperti mau hujan. Karena cuaca semakin gelap, aku sudah tidak berani untuk keluar tenda, karena sudah mulai tidak terlihat apa-apa. Akhirnya koala dan harimau meninggalkan aku untuk mencari kayu bakar. Beruang madu yang baru bangun pun kemudian ikut mencari kayu bakar yang letaknya berdekatan dengan tenda kami.

Malamnya… harimau mulai meminta kami untuk mendongengkan banyak cerita… namun yang paling menyebalkan adalah, si beruang madu malah bertanya kalau-kalau kami bertemu dengan sesuatu yang berbau mistik…(jin kasarnya…) itu menyebalkan karena aku jadi ketakutan… (kalau aku kelinci asli, aku pasti akan langsung masuk ke dalam lubang di tanah dan berusaha untuk tidak mendengarkan apa-apa). Yang paling parah adalah si koala malah menceritakan mengenai kisah-kisah pembunuhan yang membuat ku semakin parno pada gelapnya malam… seballll…
Semakin malam, semakin seru cerita yang ada… aku mendongengkan mereka kisah-kisah yang aku baca sebelumnya untuk adikku Angky, mereka senang. Kemudian Koala menceritakan kisah-kisah seorang anak yang berbakti pada orang tua, namun bagiku menyeramkan dan agak sadis. (lain kali akan aku ceritakan) ternyata yang tidur duluan adalah si Harimau…kemudian… aku dan aku tidak tau lagi siapa….hahaha

Minggu
Pagi harinya, aku terbangun karena pancaran cahaya senter dan suara koala yang bertanya kepada beruang madu.
Koala: “kamu semalam tidur di tenda co beruang madu?”
beruang madu menjawab :“ga tuh, aku tidur bareng kelinci dan harimau”
Koala: “lah terus… yang semalam tidur disamping aku siapa??????”
Kami semua bingung saat itu, lalu Koala pun bercerita kalau semalam ia seperti melihat beruang madu tidur dan bergerak layaknya manusia yang sedang tidur dengan nyenyaknya, padahal saat itu beruang madu sedang tidur di tempat yang berbeda…

Setelah bercerita hal tersebut, harimau dan beruang madu pergi untuk memotret di bagian bawah puncak, dan meninggalkan aku dan koala. karena ditinggal kami pun mulai sedikit beres-beres karena hari ini kami berencana untuk pulang!!! horeeeeee…. kisah itu akhirnya aku coba lupakan…
Setelah beberes selesai kami pun, segera turun dari puncak Prisma tersebut. Menurutku, lebih enak turun bila dibandingkan dengan naik, dan entah mengapa, aku lebih bersemangat karena mungkin memikirkan betapa nyamannya nanti setelah sampai di kosan sendiri hehehe… karena semalam embun turun dan tanda-tanda mau hujan (walaupun ternyata ga hujan juga)… tanahnya lumayan licin alu…

Karena tidak mau merepotkan sang beruang madu, aku pun berusaha untuk bisa berjalan tanpa dibantu olehnya. Alu tau? akhirnya sepanjang jalan menurut tersebut, bermain perosotan hahaha… alhasil celana dan bajuku penuh dengan tanah. Berbeda dengan waktu naik kemarin, pada saat turun, aku merasa lebih cepat, kemarin kami bisa menghabiskan waktu kurang lebih lima jam untuk naik ke puncak prisma, tapi ketika turun menuju pos pertama… kami hanya menghabiskan waktu kurang lebih dua jam saja… cepat kan? hehehe….

setelah sampai di pos pertama, kami beristirahat sebentar, Koala mulai merasakan keanehan di perutnya sehingga langsung duduk, beruang madu langsung memanjat naik ke pohon… entah mau melihat apa… nah yang paling menyebalkan adalah… si Harimau mulai kembali menerkamku dengan kameranya…. (lama-lama aku melamar jadi model deh… hahaha)
Setelah bersitirahat yang cukup, kami pun mulai melanjutkan perjalanan kembali… karena sang koala sedang tidak enak badan, dan aku kebelet ingin ke wc, akhirnya sang Harimau menyuruh Beruang madu untuk menjaga koala, sedangkan dia langsung mengejarku yang sudah kabur duluan… (tidak bermaksud meninggalkan koala, Alu…. tapi waktu itu benar-benar sudah tidak tahan… hahahaha…)
Akhirnya aku dan Harimau sampai terlebih dahulu sekitar pukul empat sore, sambil menunggu koala dan beruang madu, aku pun mulai jajan di sekitar warung yang ada di pos awal… setelah itu kami mengambil motor di rumah bapak, makan malam di rumah makan DK di daerah Jatinangor, dan baru sampai di kosan sekitar pukul 10 malam… bobo deh…

***THE END***