Raiser merupakan tempat membesarkan dan mengembangkan ikan hias air tawar terbesar dan satu-satunya di Indonesia. Diresmikan oleh Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri pada tanggal 14 Maret 2004.
Raiser ini beridiri di daerah Cibinong, tepatnya berada di Jalan Raya Bogor kilometer 47, dengan luas lima Ha, atau 17,6 hektar yang berisi ratusan bak dan akuarium yang dapat menampung lebih dari dua juta ekor ikan hias air tawar dari berbagai jenis.
Raiser ini sebenarnya berfungsi untuk menampung produksi ikan hias, membudidaya, memasok eksportir, sekaligus sebagai stok nasional yang berfungsi sebagai bufer harga ikan hias indonesia.
Pada tanggal 11 Desember 2009 lalu, bangunan yang telah menghabiskan kurang lebih Rp 30 milyar ini, sempat mengalami penutupan beberapa gedung, hal ini disebabkan karena tidak banyak memberikan pasokan, saat itu hanya tinggal 35 jenis ikan hias saja, padahal Raiser ini sudah dilengkapi dengan karantina dan laboratorium untuk ekspor serta gedung pameran (Kompas.com)
Pada tahun 2009, pengunjung yang mengunjungi raiser mulai berkurang menurut kompas.com pameran ikan hias yang diadakan di raiser ini hanya diadakan dua kali saja. Hal ini disebabkan tidak adanya regulasi ekspor ikan hias yang mengatur standar komoditas layak ekspor yaitu mengenai ukuran, kualitas, dan warna ikan hias.
Keinginan dari para pengurus raiser ini sebenarnya adalah membentuk komisi ikan hias seperti peneliti, pembudidaya, dan eksportir ikan hias, kendalanya lagi-lagi adalah karena dananya tidak ada. Menurut para penjaganya kemungkinan anggaran untuk pembentukan komisi ikan hias ini mencapai Rp 175 juta. menurut pelaksana harian saat itu Aszmir Nida, selain kekurangan dana mereka juga mengaku adanya kesulitan berkoordinasi dengan pemerintah asosiasi dan pelaku usaha
Kendati demikan, ketika saya berkunjung ke raiser tadi pagi (3 April 2011), nampak berjajar beberapa pedagang ikan hias yang sedang menjajakan dagangannya, sayangnya ketika saya tanyakan kembali apakah para pedagang tersebut merupakan bagian dari raiser, ternyata mereka bukan dari raiser melainkan dari Dinas perikanan dan Peternakan Kota Bogor, sedangkan pameran raisernya sendiri berada di dalam gedung.
Apabila dilihat dari gedungnya sendiri, jujur saja saya katakan bahwa tempat tersebut lebih baik dikatakan sebagai tempat penelitian bila dibandingkan untuk tempat perdagangan ikan hias terbesar. Memang luasnya sangat besar, namun bila dilihat dari arsitektur gedungnya lebih mirip dikatakan sebagai tempat penelitian, mungkin itu sebabnya masyarakat kota Bogor sendiri tidak terlalu tertarik atau bahkan mereka tidak tau ada tempat ikan hias terbesar di dekat mereka.
Bila dibandingkan dengan pedagang dari pemda yang berjualan di jembatan depan raiser, saya melihat sendiri bahwa pengunjungnya lebih banyak yang berada di jembatan bila dibandingkan dengan pengunjung raiser, Hal ini sangat disayangkan, menurut beberapa sumber juga, untuk pengelolaan raiser ini memang masih kurang, seharusnya untuk bangunan yang sudah menghabiskan uang milyaran ini pemerintah bisa lebih detil lagi, sayang, bangunan yang sudah jadi dan seharusnya berguna saat ini, malah kalah saing dengan pasar ikan yang hanya berada di Jembatan Raiser sendiri.
Senin, 04 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar